search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hama Gayas Dibenci Petani Tapi Diburu untuk Santapan
Kamis, 14 April 2022, 17:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Hama Gayas Dibenci Petani Tapi Bisa Diburu untuk Santapan.

IKUTI BERITAKARANGASEM.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKARANGASEM.COM, ABANG.

Gayas bagi para petani di wilayah Abang, Karangasem merupakan salah satu hama yang keberadaanya cukup sulit untuk dikendalikan.

Hama Gayas merupakan hama yang kerap menyerang tanaman ladang seperti ketela, ubi dan pepaya. Gayas biasanya menyerang bagian akar tanaman dan menyerap nutrisinya hingga tanaman tersebut layu dan mati mengering. 

Saking sulitnya dikendalikan, sejumlah warga kemudian memiliki inisiatif untuk memburu hama Gayas tersebut. Rupanya, disamping merugikan petani, hama gayas ini bisa diolah untuk dimakan. 

Bahkan tak sedikit warga yang menyukainya hingga mengolahnya menjadi berbegai jenis masakan. 

Nengah Adi Suda Dharma misalnya, warga Desa Abang Kelod, Kecamatan Abang, Karangasem ini mengaku sangat menyukai olahan hama gayas tersebut.

Gayas bisa diolah menjadi beberapa jenis masakan, seperti misalnya Gayas bumbu nyatnyat, gayas bumbu santan hingga urutan gayas dan masih banyak olahan lainnya sesuai dengan selera masing - masing warga.

"Rasanya enak, tergantung cara memasaknya, tapi jangan berlebihan karena bisa bikin masalah pencernaan, kalo saya suka yang bumbu nyat nyat," kata Suda Darma, Kamis (14/4/2022). 

Menurutnya, saat musim peralihan cuaca seperti saat ini merupakan waktu dimana gayas mulai naik menyerang tanaman warga. Apalagi sempat turun hujan, itulah waktu yang tepat juga untuk berburu Gayas karena pada saat itu kondisi tanah menjadi gembur dan gayas akan naik ke permukaan tanah. 

"Waktu yang pas berburu gayas ketika sempat turun hujan kemudian besoknya cerah, pasti gayas ini naik ke permukaan tanah," ujarnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritakarangasem.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Karangasem.
Ikuti kami