search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Trauma Usai Dipukul, Pecalang Besakih Belum Bisa Ngayah
Minggu, 20 April 2025, 16:24 WITA Follow
image

Trauma Usai Dipukul, Pecalang Besakih Belum Bisa Ngayah

IKUTI BERITAKARANGASEM.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKARANGASEM.COM, RENDANG.

Trauma mendalam masih membekas pada I Nengah Wartawan (52), pecalang dari Desa Adat Besakih, usai insiden pemukulan yang menimpanya saat bertugas di kawasan Bencingah Agung, Pura Agung Besakih.

Pukulan keras yang mengenai pipi kanannya bahkan sempat membuatnya tak sadarkan diri. Meski kondisi fisiknya kini berangsur pulih, namun secara psikologis ia masih belum siap kembali bertugas.

Ketua Pecalang Desa Adat Besakih, Wayan Mangku Wira, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengatakan telah menjenguk korban bersama rekan-rekan pecalang, MDA Bali, dan MDA Kecamatan Selat.

"Yang bersangkutan masih trauma berat setelah kejadian tersebut, sampai sekarang belum bisa ngayah kembali," ujar Mangku Wira kepada wartawan, Jumat (18/4/2025).

Insiden pemukulan terjadi saat I Nengah Wartawan sedang menjalankan tugasnya mengatur pemedek yang datang untuk sembahyang dalam rangkaian Karya Ida Bhatara Turun Kabeh (IBTK) di Pura Agung Besakih.

Korban mencoba mengarahkan tiga pemedek—berinisial IGLAED (30), IGLR (56), dan IGNAAP (21)—yang berasal dari Banjar Dinas Selat Kelod, Desa Selat, Kecamatan Selat, agar keluar melalui arah barat kawasan Bencingah.

Baca juga:
Penjualan AMDK Masih Marak di Kawasan Pura Besakih Saat Karya IBTK 2025

Namun, salah satu dari pemedek itu menanggapi arahan tersebut dengan berkata dalam bahasa Bali, "Joh dong?" (Jauh dong?). Korban lalu menjawab, "Ke Lempuyang mare joh mejalan (Ke Lempuyang baru jauh berjalan)." Jawaban ini rupanya memicu emosi salah satu pemedek.

Adu mulut pun tak terhindarkan. Ketegangan meningkat ketika pelaku lain datang karena tidak terima orang tuanya terlibat dalam argumen.

Situasi berubah ricuh hingga terjadi aksi saling dorong dan berujung pada pemukulan. Korban tersungkur dan kemudian dilarikan ke Puskesmas Rendang.

Kasus pemukulan ini kini tengah ditangani oleh pihak kepolisian. Ketiga tersangka telah diamankan dan ditahan di ruang tahanan Polres Karangasem untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Editor: Aka Kresia

Reporter: I Gede Suartawan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritakarangasem.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Karangasem.
Ikuti kami