search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diburu Warga Karangasem, Hama Gayas Bisa Dimasak dengan Berbagai Olahan
Selasa, 1 Juni 2021, 15:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITAKARANGASEM.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKARANGASEM.COM, KARANGASEM.

Siapa sangka, larva salah satu jenis kumbang yang dinamai Gayas dan disebut - sebut sebagai hama justru bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan. Di Desa Abang, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem misalnya, salah satu warga, I Nengah Adi Suda Darma bahkan mengaku sangat menggemari olahan Gayas tersebut.

Ia menuturkan, Gayas bisa diolah menjadi beberapa jenis masakan, mulai dari gayas goreng, urutan Gayas, Gayas nyat - nyat hingga pepes Gayas. Namun, ia mengaku paling suka dengan olahan Gayas dengan menggunakan bumbu nyat - nyat dipadukan kuah santan dan tipat (ketupat).

"Saya paling suka yang bumbu nyat - nyat, ada kuah santannya di pakek lauk ketupat wuih rasanya mantap, Gayasnya kenyal - kenyal gitu," ujarnya kepada media ini Selasa (01/06/2021). Gayas sendiri bisa dikatakan sebagai musuh para petani dan disebut sebagai hama karena hidupnya di dalam tanah dan kerap menyerang bagian akar tanaman yang menyebabkan tanaman menjadi layu dan mati mengering. 
Menurut warga, hama Gayas biasanya muncul pada saat peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Mereka hidup di dalam tanah dengan kedalaman sekitar 10 cm meter. Nah, pada bulan - bulan ini lah biasanya dikatakan sebagai musim Gayas dan merupakan waktu yang tepat untuk berburu Gayas terlebih setelah turun hujan maka akan mudah ditemukan.
Sebelum siap diolah menjadi makanan, perlu diketahui bahwa Gayas yang enak untuk dikonsumsi adalah Gayas yang sudah berusia dewasa atau yang sudah berwarna kekuningan. Saat pencarian, biasanya warga  membawa wadah yang didalamnya berisi air. Nah setelah Gayas terkumpul, kemudian dibersihkan dengan cara mengeluarkan seluruh kotoran atau bagian isi perutnya yang berwarna hitam. 
Setelah bersih, Gayas - Gayas tersebut kemudian direbus selama 30 hingga 45 menit barulah setelah itu bisa diolah untuk dijadikan berbagai olahan makanan tersebut. "Yang bagus untuk dimasak itu, Gayas yang sudah dewasa ditandai dengan warna yang agak kekuningan, kalo yang muda warnanya putih," tambah Suda Darma.
Untuk rasanya sendiri bisa dikatakan cukup unik, menurut Suda Darma rasanya hampir mirip dengan daging ayam hanya saja ada rasa kenyal - kenyalnya. Namun demikian perlu menjadi catatan bahwa tidak semua orang suka mengkonsumsi Gayas. 
Dari pengalaman Suda Darma, meski rasanya enak tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan maka akan menimbulkan efek seperti pusing. "Ya saya sempat saat itu merasa pusing setelah memakan Gayas cukup banyak," tandasnya.

 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritakarangasem.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Karangasem.
Ikuti kami