Megahnya Bade Mas Tumpang Pitu Setinggi 30 Meter di Setra Desa Adat Angantelu
GOOGLE NEWS
BERITAKARANGASEM.COM, MANGGIS.
Upacara Pengabenan Pasemetonan Tangkas Kori Agung Lan Kuta Waringin yang akan belangsung pada 14 Agustus 2024 di Setra Desa Adat Angantelu, Kecamatan Manggis, Karangasem menyedot perhatian publik.
Sepintas tak ada yang berbeda pada setiap tahapan menjelang puncak upacara pengabenan yang diikuti sekitar 220 sawe tersebut. Namun yang menjadi sorotan publik adalah bangunan Bade Mas tumpang pitu setinggi 30 meter.
Tak sedikit wisatawan asing bahkan domestik yang sengaja datang untuk melihat kemegahan arsitektur bade fenomenal tersebut. Bahkan seniman hingga undagi dari luar Karangasem juga dikabarkan sengaja datang untuk melihat langsung proses pembuatan Bade yang dirancang oleh undagi asal Desa Antiga tersebut.
"Ya banyak warga dari luar datang untuk melihat dan berfoto dekat Bade Mas ini, bahkan beberapa waktu lalu ada juga yang sengaja dagang dari Nusa untuk melihatnya kesini dan undagi deri daerah luar karangasem juga semua kesini," kata Ketua Panitia Upacara Pengabenan Pasemetona Tangkas Kori Agung Lan Kuta Waringin, Wayan Madra Arsana ditemui wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Ia menjelaskan, Bade Mas setinggi 30 meter ini dikerjakan sekitar 2 bulan lamanya oleh pengayah pasemetonan di bawah komando kolaborasi tiga undagi lokal dari Desa Antiga. Uniknya, pada bagian dalam Bade terdapat ruang cukup dalam untuk menampung 220 sawe yang akan di aben pada puncak upacara 14 Agustus 2024 mendatang.
"Puncaknya pada 14 Agustus medatang, Bade Mas ini akan diarak paling terakhir menuju Setra, segala hal sudah diperhitungkan mengingat beban dan ukuran Bade yang tinggi termasuk juga menggunakan jenis bambu khusus untuk bagian sanan agar benar-benar kuat ditambah bantuan roda," Imbuhnya.
Upacara Ngaben Pasemetoan Tangkas Kori Agung Lan Kuta Waringin ini dilalsanakan setiap 8 tahun sekali, dan tahun ini merupakan Bade tertinggi yang juga berisi tumpang pitu. Menurut Arsana, Bade Mas ini merupakan bentuk ketulusan bhakti dan penghormatan terakhir anggota kekuarga beserta pasemetonan untuk mengantarkan sang sawe menuju alam nirwana.
Ditanya biaya yang dikeluarkan untuk membuat Bade Mas ini, ia mengaku belum merinci total biaya yang dihabiskan, namun menurutnya Bade Mas ini tidak bisa dinilai dengan materi karena merupakan sebuah maha karya seni yang dihasilkan lewat gotong royong serta sumbangsih warga. Melalui Bade Mas ini, pihaknya juga sekaligus ingin menunjukkan bahwa di Karangasem juga memiliki undagi yang tidak kalah hebat dengan undagi lainnya di Bali.
"Untuk berapa biaya pembuatan Bade Mas ini belum kita hitung, karena tidak sedikit warga juga ikut menyumbangkan bahan dan perlengkapan lainnya. Tetapi untuk keseluruhan upacara Ngaben ini sumber dananya dari iuran pasemetonan yang ikut serta iuran dari seluruh pemilik sawe," tandasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tim