Badan Pusat Statistik (BPS) Karangasem mencatat kabupaten dengan julukan gumi lahar itu menduduki peringkat teratas kemiskinan di Provinsi Bali dengan mencatatkan persentase penduduk miskin mencapai 6,56 persen hingga akhir tahun 2023.

Jika melihat persentase kemiskinan tersebut, artinya ada sekitar 27 ribu lebih warga miskin dari total jumlah penduduk Karangasem sebanyak 533,742 jiwa hinga akhir tahun 2023 lalu.

Kepala BPS Karangasem, I Ketut Mondai tak menampik kondisi tersebut ketika dikonfirmasi wartawan pada Sabtu (24/2/2024). 

"Persentase penduduk miskin di Karangasem sebesar 6,56 persen pada tahun 2023, angka ini merupakan yang tertinggi di Bali," jelasnya.

Lebih jauh, pihaknya tidak bisa mengkalsifikasikan sebaran penduduk miskin terbanyak berada di Kecamatan atau di Desa mana karena dalam melakukan pendataan BPS Karangasem menggunakan indikator makro (hasil survei).

Adapun acuan yang dipakai BPS Karangasem untuk menentukan penduduk yang masuk kategori miskin yaitu jika penduduk Karangasem dengan pengeluaran per bulannya kurang dari Rp.404.083.

"Untuk pekerjaannya, rata-rata penduduk Karangasem yang masuk kategori miskin ini berprofesi sebagai petani," imbuh Mondai.

Di satu sisi, Pemkab Karangasem juga sedang fokus untuk menuntaskan angka kemiskinan ekstrem. Bahkan Bupati hingga Wakil Bupati Karangasem sebelumnya juga ikut turun tangan turun ke lapangan untuk memastikan kondisi warga yang masuk kedalam kategori kemiskinan ekstrem.