Desa Tangkup, Desa Kuno Destinasi Wisata Unik di Bali
GOOGLE NEWS
BERITAKARANGASEM.COM, SIDEMEN.
Wisata di Bali tidak hanya terbatas pada wisata alam seperti pantai namun juga ada destinasi wisata lain seperti Desa Wisata. Salah satunya adalah desa kuno di Kabupaten Karangasem. Namanya Desa Tangkup.
Desa Tangkup memiliki luas wilayah 2,667 km². Desa ini terdiri dari empat Banjar Dinas, Banjar Dinas Sangkungan, Banjar Dinas Tabu, Banjar Dinas Tangkup Anyar, Banjar Dinas Tangkupdesa. Secara administratif desa yang didominasi areal pesawahan ini berada di Kecamatan Sideman, Kabupaten Karangasem-Provinsi Bali.
Desa Tangkup menyimpan hal-hal menarik yang tidak bisa ditemukan di desa lain di Bali. Ini adalah sebuah desa wisata di Bali yang tidak mengenal kasta (pembagian kelas sosial di masyarakat) dan ini sangat berbeda dengan desa lainnya yang masih menganut sistem kasta.
Desa ini juga memiliki pemandangan alam yang sangat baik. Adapun daya tarik wisata alamnya yaitu seperti: pemandangan sawah,
Baca juga:
perbukitan yang mengelilingi Desa Tangkup, pemandangan gunung, beberapa spot air terjun, aliran sungai Telaga Waja yang deras dan sangat ideal untuk mencoba aktivitas seperti rafting.
Desa Tangkup juga memiliki atraksi wisata budaya seperti, tarian Barong Nong-Nong Kling. Tarian ini hanya ada di Desa Tangkup dan merupakan tarian sakral. Jadi tariannya dapat diselenggarakan pada upacara-upacara tertentu.
Terdapat pula Tenun Cag-Cag yang hasilnya berupa selendang. Tenun ini langsung dibuat oleh ibu-ibu rumah tangga di sana. Proses pembuatannya pun masih menggunakan alat tradisional, bukan mesin. Pembuatan Tenun Cag-Cag memakan waktu satu mingguan bahkan lebih.
Desa Tangkup juga menawarkan wisata kuliner seperti: cemilan, minuman, makanan dan harganya pun masih tergolong murah meriah mulai dari Rp 1.000- Rp 50.000. Berada di Pulau Bali, artinya berkunjung ke Desa Tangkup sangat direkomendasikan.
Akses menuju desa sangat baik, jalan beraspal. Dari pusat Kota Klungkung dan Kota Amlapura dapat diakses 30-40 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat.
Dari Kota Denpasar dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bisa ditempuh 1,5 jam perjalanan. Dalam perjalanan menuju desa terpencil ini, pengunjung disuguhkan pemandangan alam, aktivitas warga, ukiran bangunan Bali yang derajat seni sangat unik hingga mendengar kicauan burung di bawah langit Bali. (Sumber : travel.detik.com)
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tim