search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dewan Mediasi Perusakan Portal Berujung Penutupan Jalan
Kamis, 10 Februari 2022, 21:50 WITA Follow
image

beritabali/ist/Dewan Mediasi Perusakan Portal Berujung Penutupan Jalan.

IKUTI BERITAKARANGASEM.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKARANGASEM.COM, KARANGASEM.

Komisi I DPRD Karangasem turun ke lapangan untuk mencari solusi menindaklanjuti aspirasi warga terkait adanya persoalan akses jalan di wilayah lingkungan Karang Toh Pati, Kelurahan Karangasem yang ditembok oleh pihak pengembang pertama di kawasan tersebut pada Kamis pagi (10/02/2022). 

Kepada awak media, Lurah Karangasem, I Wayan Gusita menuturkan, awalnya permasalahan tersebut muncul karena ada perusakan terhadap portal jalan yang dipasang oleh pengembang 1. 

Atas perusakan tersebut, kemudian dilaporkan ke Polres Karangasem, sementara adanya perusakan portal tersebut, pihak pengembang 1 kemudian menembok akses jalan yang juga dilalui untuk menuju ke lokasi lahan pengembang 2 dan 3.

“Sebenarnya begitu ada masalah ini, segera kami mediasi, bahkan sudah dua kali mediasi, kebetulan hasil mediasi tersebut sudah mendapatkan titik temu dimana dari pihak pengembang dua dan tiga bersedia memberikan kompensasi kepada pengembang 1 sesuai dengan kesepakatan mediasi,” ujar Gusita.  

Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Karangasem, I Nengah Suparta setelah melihat kondisi di lokasi menyampaikan bahwa terkait dengan persoalan tersebut ia berharap kepada para pihak wajib menghargai lokus atau lingkungan sekitarnya.

Menurut Suparta, desa adat saat ini dilindungi oleh Perda 4 tahun 2019 yang bersifat paras paror selunglung sebayantaka. Jadi ketika dalam lingkungannya ada masalah seperti ini maka wajib yang berbicara adalah undang-undang diskresi para pihak wajib mengetahui hal ini. 

"Jadi pijakannya adalah Perda 4 yang bersifat Paras Paros, kami apresiasi mediasi yang telah dilakukan oleh Lurah,

mudah-mudahan para pengembang bisa menghargai dan bisa meyakini bahwa warga kita adalah warga Karangasem," kata Suparta. 

Untuk mengantisipasi masalah serupa, Komisi I DPRD Karangasem berencana untuk berkoordinasi dengan pihak BPN terkait dengan masalah yang bersifat agraris. Karena mestinya yang disebut jalan Diskresi itu sebaiknya dilepas kepada lingkungan atau desa, sehingga tidak muncul permasalahan serupa di kemudian hari.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritakarangasem.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Karangasem.
Ikuti kami