search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Segarnya Berendam di Toya Babah, Kejernihan Airnya Jadi Daya Tarik
Sabtu, 5 Juni 2021, 14:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITAKARANGASEM.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITAKARANGASEM.COM, KARANGASEM.

Toya Babah, sumber mata air alami yang ada di antara perbatasan Desa Muncan dan Desa Padangaji, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem belakangan mulai ramai dikunjungi.

Pemandangan alam yang masih asri dan air yang sangat jernih menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk datang ke Toya Babah meski hanya sekedar untuk mandi untuk melepas penatnya rutinitas. 

Namun belakangan ini, keberadaan mata air ini mulai dikenal, tak hanya warga lokal, warga dari luar Kabupaten Karangasem juga banyak yang datang untuk menikmati dingin dan jernihnya air Toya Babah tersebut.
Seperti salah satu pengunjung bernama Gus Andi misalnya. Pria asal Denpasar tersebut mengaku tahu lokasi Toya Babah atas rekomendasi salah seorang temannya yang tinggal di sekitar Desa Muncan bahwa terdapat sumber mata air yang masih sangat asri di wilayah tersebut.
"Saya diberitahu teman saya dari sini bahwa di wilayah Desa Muncan ini ada mata air yang sangat jernih, saya langsung kesini begitu sampai disini rasanya sangat luar biasa, airnya benar benar jernih, kalo di Denpasar sulit menemukan air jernihnya seperti ini," ujarnya sambil berendam.
Ia meyakini, Toya Babah ini memiliki potensi yang sangat luar biasa dan harus dipertahankan. Jika ditata dan dikelola dengan baik pasti akan menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan. Namun yang paling terpenting adalah menjaga kelestarian mata airnya sehingga tetap bersih dan asri.
Sementara itu, menurut salah seorang warga setempat bernama Kadek Ewid yang juga kebetulan berjualan di dekat lokasi mata air menuturkan, sebutan atau nama Toya Babah berdasarkan cerita yang ia ketahui berawal dari munculnya air dari celah tebing batu yang ada di lokasi tersebut.
"Menurut cerita, katanya dulu air tersebut muncul dari celah bebatuan dan jatuh menyerupai air terjun dan dianggap air bah oleh warga saat itu sehingga mata air tersebut dinamai Toya Babah," kata Ewid, Sabtu (05/06/2021).
Ia juga mengatakan, untuk pengunjung yang datang ke lokasi tersebut cukup ramai terutama saat hari libur. Di hari - hari biasa, meskipun tidak seramai hari libur tetapi pasti ada saja orang yang datang mandi sambil berendam di bawah mata air.
Meski mulai dikenal, namun ia berharap pengunjung yang datang agar ikut menjaga kelestarian lingkungan mata air dengan tidak membuang sampah secara sembarangan. Karena belakangan banyak juga pengunjung yang buang sampah sembarangan.
"Pengunjung masih suka buang sampah sembarangan, padahal sudah berulangkali saya ingatkan bahkan sudah saya sediakan tong sampah juga tetapi ada saja yang masih buang sampah sembarangan," ungkapanya.
Terkait potensi yang dimiliki, Perbekel Desa Muncan, I Wayan Tunas saat dihubungi beberapa waktu lalu mengatakan bahwa memang benar alur mata air tersebut berada di beberapa wilayah Dusun yang berbeda. Untuk yang mengalir ke wilayah Desa Muncan memang ada rencana untuk ditata kedepannya sambil berkordinasi dengan para pemilik lahan yang dilalui.
"Rencana ada, kita akan telusuri pemilik lahan dulu, untuk tahap awal kita jaga kebersihannya dulu dengan memasang sekat - sekat besi agar sampahnya tidak bisa sampai ke hilir," ujarnya.

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tim

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritakarangasem.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Karangasem.
Ikuti kami